KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pembangunan fasilitas pemurnian mineral atau smelter memiliki tantangan, khususnya dalam penyediaan tenaga listriknya. Dia mengatakan, tenaga listrik yang dibutuhkan untuk smelter sangat besar. Arifin mengakui, mayoritas smelter di Indonesia saat ini mengandalkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sebagai pemasok listriknya.
Di satu sisi, PLTU batu bara menghasilkan emisi gas rumah kaca yang sangat besar. "Di Sulawesi sendiri, smelter yang ada di sini, mengonsumsi kurang lebih 20 GW (gigawatt), dan itu didominasi dari batubara," kata Arifin dikutip dari siaran pers, Rabu (3/7/2024).
Sumber: Kompas.com
Baca selengkapnya di https://lestari.kompas.com/read/2024/07/05/120000886/kementerian-esdm-akui-mayoritas-smelter-di-ri-masih-andalkan-batu-bara